Mendikdasmen Dorong Lulusan SMK Bisa Kerja di Luar Negeri

Mendikdasmen Dorong Lulusan SMK Bisa Kerja di Luar Negeri

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti mendorong agar lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki kesempatan untuk bekerja di luar negeri. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mendikdasmen Prof. Mu’ti dalam kunjungan kerja ke SMK 3 Muhammadiyah, Palembang, Sumatera Selatan, pada Jumat (1/11/2024). “Kami ingin SMK menjadi tempat yang mempersiapkan generasi muda kita untuk masuk ke dunia kerja, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” ujar Prof. Mu’ti.

Prof. Mu’ti juga menyoroti program dari Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli yang membantu lulusan SMK mendapatkan peluang kerja di luar negeri. Beliau menjelaskan bahwa para lulusan SMK akan diberikan pelatihan sebelum berangkat ke luar negeri. “Pak Menteri Ketenagakerjaan memiliki program untuk memberikan kesempatan kerja di luar negeri bagi lulusan SMK dan mereka akan mendapat pelatihan sebelum berangkat,” tambahnya.

Sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Mu’ti melihat bahwa lapangan kerja di luar negeri, terutama di Eropa dan Timur Tengah, sangat terbuka saat ini. Oleh karena itu, beliau mendorong agar anak-anak diberikan jiwa enterpreneurship sejak dini. “Kita harus membangun kesempatan ini sejak sekarang. Anak-anak perlu diberikan bekal enterpreneurship dan semangat untuk menjadi generasi yang percaya diri,” papar Prof. Mu’ti.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa masih ada 7,2 juta pengangguran di Indonesia hingga Februari 2024. Dari jumlah tersebut, pengangguran di kalangan lulusan SMK masih merupakan yang tertinggi dengan persentase 8,62%. Sementara itu, pengangguran di kalangan lulusan SMA sebesar 6,73% dan untuk jenjang pendidikan diploma IV, S1, S2, dan S3 sebanyak 5,63%.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang pada saat itu dijabat oleh Warsito, mengungkapkan bahwa pembiayaan memiliki pengaruh besar terhadap Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi. “Kami menyadari bahwa APK perguruan tinggi tidak hanya dipengaruhi oleh aspek pembiayaan, namun pembiayaan tetap menjadi faktor utama,” kata Warsito.

Dengan adanya dorongan dari Mendikdasmen dan program dari Menteri Ketenagakerjaan, diharapkan lulusan SMK dapat memiliki kesempatan yang lebih luas untuk bekerja di luar negeri. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia dan memberikan peluang yang lebih baik bagi generasi muda untuk meraih kesuksesan dalam karir mereka.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *