Pebisnis terkenal dari Amerika Serikat (AS), Elon Musk, telah menyumbangkan dana sebesar US$ 75 juta (setara dengan Rp 1,16 triliun) untuk kelompok pendukung mantan Presiden Donald Trump, yang juga merupakan calon presiden (capres) dari Partai Republik. Dana sebesar itu diberikan oleh Musk dalam rentang waktu tiga bulan terakhir.
Menurut laporan dari Reuters pada Rabu (16/10/2024), data yang diungkapkan oleh Komisi Pemilu Federal AS (FEC) pada Selasa (15/10) menunjukkan bahwa peran Musk sebagai seorang miliarder AS dan CEO Tesla sangatlah penting dalam upaya Trump untuk memenangkan pemilihan presiden yang akan berlangsung pada tanggal 5 November mendatang.
America PAC, kelompok pendukung Trump yang menerima sumbangan dari Musk, fokusnya adalah untuk meningkatkan jumlah pemilih di negara-negara bagian AS yang akan menjadi tempat pertarungan suara yang ketat dan dapat menentukan hasil dari pemilihan presiden yang akan datang.
Trump akan bersaing dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris sebagai capres dari Partai Demokrat dalam pemilihan presiden nanti. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh Musk melebihi PAC (komite aksi politik) pro-Trump lainnya yang berfokus pada perolehan suara. Kampanye Trump sangat bergantung pada dukungan dari kelompok-kelompok luar untuk mengumpulkan para pemilih, sehingga kelompok yang didukung oleh Musk memiliki peran yang sangat besar dalam pemilihan presiden yang diprediksi akan berakhir dengan hasil yang tipis.
Musk menjadi satu-satunya donatur bagi kelompok pro-Trump tersebut selama periode waktu tersebut. Meskipun sebelumnya Musk pernah menyatakan mendukung capres dari Partai Demokrat di masa lalu, namun ia telah beralih mendukung kubu Partai Republik dalam pemilihan presiden tahun ini. Ia secara terbuka mengumumkan dukungannya untuk Trump pada bulan Juli dan bahkan tampil bersama mantan Presiden AS tersebut dalam kampanye di Pennsylvania awal bulan ini.
Sumbangan yang diberikan oleh Musk untuk America PAC membuat sang CEO Tesla masuk ke dalam daftar donatur besar Partai Republik yang eksklusif, yang juga termasuk ahli waris perbankan Timothy Mellon dan miliarder pemilik kasino Miriam Adelson. Namun, laporan dari Reuters pada awal bulan ini mengungkapkan bahwa Musk diam-diam telah memberikan sumbangan kepada kelompok politik konservatif selama bertahun-tahun, bahkan sebelum ia secara terbuka mendukung Trump.
Meskipun America PAC menolak untuk memberikan komentar mengenai sumbangan yang diberikan oleh Musk, namun Musk sendiri belum memberikan komentar mengenai hal tersebut.