Kebebasan Berinternet di Asia Tenggara Semakin Menurun

Kebebasan Berinternet di Asia Tenggara Semakin Menurun

Kebebasan berinternet di Asia Tenggara semakin menurun menurut survei terbaru, yang menunjukkan adanya pergeseran menuju pemerintahan yang kurang demokratis di kawasan ini. Myanmar dan Cina menduduki peringkat terbawah dalam hal kebebasan online, menandai kali pertama Cina berada di posisi terendah dalam laporan tahunan Freedom House “Freedom on the Net”.

Survei ini mengukur upaya pemerintah dan aktor non-negara dalam membatasi hak-hak online, seperti pemblokiran akses, pembatasan konten, pelanggaran privasi, dan represi terhadap kebebasan berpendapat secara online. Thailand dan Vietnam juga termasuk dalam daftar negara dengan kebebasan internet terendah, sementara Malaysia, Singapura, dan Indonesia dinilai sebagai “bebas parsial”.

Tidak ada negara di Asia Tenggara yang diklasifikasikan sebagai “bebas” dalam survei ini. Beberapa negara seperti Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Singapura mengalami penurunan nilai dalam laporan tersebut, sementara Thailand dan Vietnam nilainya tetap. Dari delapan negara yang disurvei, hanya Indonesia yang menunjukkan peningkatan, dengan naiknya peringkat dari 47 menjadi 49 dalam skala 100 poin.

Hasil ini mungkin tidak mengejutkan mengingat kondisi politik di Asia Tenggara, dengan beberapa negara diperintah oleh rezim militer atau komunis, serta negara-negara dengan sistem satu partai. Meskipun demikian, penting untuk terus memperjuangkan kebebasan berinternet agar semua warga dapat mengakses informasi tanpa hambatan. Semoga dengan adanya laporan ini, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk meningkatkan kebebasan online di kawasan ini.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *