Pont d’lena, jembatan ikonik di Paris, akan segera diubah menjadi jalur pejalan kaki selama Olimpiade Paris 2024. Selama acara tersebut, jembatan ini akan ditutup untuk kendaraan sehingga para wisatawan dapat dengan tenang berjalan menuju Menara Eiffel untuk mengambil foto-foto yang menakjubkan.
Jembatan ini adalah salah satu jembatan tersibuk di Paris, menghubungkan Menara Eiffel dengan Palais de Chaillot. Setiap hari, jembatan ini dilintasi sekitar 50 ribu kali oleh pejalan kaki. Dengan penutupan sementara untuk kendaraan selama Olimpiade, akses ke Menara Eiffel akan lebih mudah bagi para wisatawan yang ingin melihat cincin Olimpiade raksasa.
Keputusan untuk menjadikan Pont d’lena sebagai jalur pejalan kaki merupakan langkah yang diambil untuk melindungi pejalan kaki dan membuat pengalaman menyeberang jembatan menjadi lebih menyenangkan. Meskipun beberapa jenis kendaraan seperti bus, taksi, dan kendaraan darurat masih diizinkan melintasi jembatan, hal ini tetap meningkatkan keselamatan pejalan kaki.
Pemerintah setempat menekankan pentingnya aspek pariwisata di kawasan ini, karena menawarkan pemandangan indah ke Menara Eiffel dan Palais de Chaillot tanpa gangguan lalu lintas mobil. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi lalu lintas mobil di sekitar monumen utama Paris dan mendorong pengembangan zona pejalan kaki di lokasi-lokasi simbolis lainnya di kota.
Sejarah Pont d’Iena dimulai dari inisiatif Napoleon Bonaparte I yang ingin membangun jembatan di atas Sungai Seine untuk menghubungkan Champes de Mars dan taman Trocadero. Awalnya jembatan ini bernama Pont de l’Ecole Militaire atau Pont du Champ de Mars, namun kemudian berganti nama menjadi Pont d’lena setelah Napoleon memenangkan pertempuran Jenam pada tahun 1807.
Desain awal jembatan ini menggunakan besi cor, namun kemudian diubah menjadi batu pada tahun 1808 agar lebih kuat dan mudah dirawat dalam jangka panjang. Pembangunan jembatan selesai pada tahun 1814 setelah fondasi awalnya dibangun ulang. Meskipun sempat terancam akan dibongkar setelah pasukan Prusia menyerang Paris, jembatan ini akhirnya diselamatkan dan mendapatkan kembali namanya yang asli.
Pada akhir abad ke-19, jembatan ini diperluas menjadi 35 meter untuk menampung lalu lintas dan orang yang semakin padat. Penahan logam dipasang untuk menyatukan dua bagian beton jembatan, sementara elang-elang dan patung-patung berkuda yang menghiasi jembatan dipulihkan ke tempat semula.
Pont d’lena kini diklasifikasikan sebagai monumen bersejarah sejak tahun 1975, menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh wisatawan yang ingin merasakan keindahan Paris dari dekat. Dengan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi lalu lintas mobil dan meningkatkan aksesibilitas bagi pejalan kaki, Pont d’lena akan terus menjadi salah satu landmark yang paling menarik di kota cinta ini.