Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, mengajak semua jajaran ketua dan anggota Bawaslu provinsi serta Bawaslu kabupaten/kota untuk bekerja sama dalam Pemilihan Serentak 2024. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan penggunaan anggaran yang akuntabel.
“Kepada pimpinan, saya harap agar berani membuka isu-isu terkait proses pemilu dan administrasi kepemiluan. Mulai dari masalah keamanan, potensi kecurangan, hingga kendala teknis dalam penyelenggaraan,” ujar Bagja dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis. Menurutnya, koordinasi yang terbuka dan transparansi adalah kunci utama dalam menjaga integritas Bawaslu.
Bagja juga menekankan pentingnya kerja sama tanpa hambatan dalam hal kepatuhan dan keterbukaan terkait administrasi. Dia menyoroti kemungkinan adanya program dan pengawasan yang intens selama masa pilkada. “Kita perlu saling mendukung antara sekretariat dengan ketua dan anggota, serta memastikan bahwa semua tugas dapat dilaksanakan dengan baik,” tambahnya.
Di sisi lain, Inspektorat Utama (Irtama) Bawaslu, Rini Wartini, menegaskan bahwa selain dukungan administrasi dan teknis, kesekretariatan juga harus memberikan laporan pertanggungjawaban yang akurat sesuai dengan regulasi yang berlaku. “Saya berharap agar seluruh jajaran sekretariat memberikan dukungan maksimal dalam hal administrasi dan teknis, serta mematuhi aturan pengelolaan keuangan dengan baik,” ungkap Rini.
Rini juga menyarankan agar setiap kegiatan yang direncanakan harus memperhatikan tahapan Pemilihan Tahun 2024. Diskusi awal antara komisioner dan jajaran sekretariat diharapkan dapat meminimalisir kesalahpahaman dan membangun kerjasama yang harmonis. “Kita perlu saling terbuka dan menghindari rasa curiga di antara kita,” pungkasnya.
Dengan demikian, kerja sama yang solid antara semua pihak terkait di Bawaslu menjadi kunci sukses dalam menyelenggarakan Pemilihan Serentak 2024. Semoga sinergi yang terjalin dapat menghasilkan proses pemilu yang bersih, adil, dan transparan bagi seluruh rakyat Indonesia.