Universitas Terbuka (UT) sebagai pelopor Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia terus memanfaatkan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dengan universitas luar negeri yang memiliki sistem pembelajaran serupa. Salah satunya adalah melalui partisipasi dalam simposium internasional yang diselenggarakan oleh Open University Japan (OUJ) pada Rabu (4/12/2024). Simposium ini mengangkat tema “Pendidikan Tinggi Terbuka Melintasi Batas dan Identitas” yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan PJJ dari berbagai negara untuk berbagi wawasan dan inovasi.
Rahmat Budiman, M. Hum., Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis UT, turut serta dalam acara tersebut. Beliau membagikan praktik terbaik dalam sesi bertema “Pelajaran yang Dipetik dari Universitas Terbuka: Menyediakan Pendidikan Berkualitas Melintasi Batas”. Rahmat memaparkan sistem pembelajaran jarak jauh yang diterapkan oleh UT beserta tantangan yang dihadapi. Selain itu, beliau juga menjelaskan komitmen UT dalam memberikan akses pendidikan tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional melalui UT Layanan Luar Negeri.
Menurut informasi resmi, Universitas Terbuka Layanan Luar Negeri (UT LLN) adalah unit di UT yang bertugas menyediakan layanan pendidikan bagi masyarakat Indonesia di luar negeri dan Warga Negara Asing (WNA) yang ingin meningkatkan kualifikasi dan kapasitas diri melalui pendidikan tinggi. Simposium ditutup dengan diskusi interaktif antara pembicara dan peserta yang membahas langkah-langkah strategis untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif.
Prof. Tomoka Satomi, Trustee OUJ, yang memfasilitasi acara tersebut, berharap simposium ini dapat mendorong kolaborasi antar universitas dalam mewujudkan sistem pendidikan tinggi yang inklusif. Dengan demikian, UT terus berperan sebagai agen perubahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan di tingkat internasional.
Dengan adanya partisipasi UT dalam simposium internasional ini, diharapkan dapat terus menginspirasi universitas lain untuk terlibat dalam kolaborasi global dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi semua orang. Semoga kerjasama antar universitas semakin erat dan memberikan dampak positif dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas di seluruh dunia.