Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merayakan Hari Anak Nasional 2024 dengan memberikan edukasi keuangan kepada para siswa sekolah dasar. Mereka ingin menanamkan kebiasaan menabung sejak usia dini agar anak-anak tidak terjerumus ke dalam utang yang tidak sehat, seperti pinjol ilegal atau judi online. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi, mengatakan bahwa edukasi keuangan merupakan salah satu dari 10 program prioritas OJK.
Dalam acara edukasi di Plaza Aspirasi KP3B, Serang, Banten, Jumat (26/7/2024), sekitar 500 siswa SD hadir secara langsung, sementara kantor perwakilan OJK daerah juga turut serta secara daring. Totalnya, sekitar 1.000 pelajar ikut serta dalam kegiatan edukasi keuangan tersebut. Frederica, atau yang akrab dipanggil Kiki, menyampaikan materi edukasi dengan cara yang menyenangkan, yaitu melalui dongeng.
“Kita ingin anak-anak terbiasa menabung sehingga mereka bisa mengelola keuangan dengan baik di masa depan. Program SIMPEL (Simpanan Pelajar) dan program KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar) sudah mencakup 80 persen dari total pelajar SD sampai SMA di Indonesia,” ucap Kiki. Jumlah rekening yang telah dibuka mencapai 57 juta dengan total nilai mencapai Rp23 triliun. OJK juga memiliki program TUNTAS (Satu Rekening Satu Disabilitas) untuk pelajar difabel.
Edukasi keuangan ini penting untuk membantu anak-anak memahami pentingnya menabung dan mengelola keuangan secara bijaksana. Dengan memulai dari usia dini, diharapkan anak-anak akan terbiasa dengan kebiasaan menabung sehingga dapat menghindari masalah keuangan di masa depan. Terima kasih kepada OJK yang telah peduli terhadap pendidikan keuangan anak-anak Indonesia. Semoga generasi muda kita akan menjadi lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka.