Para arkeolog baru-baru ini mengungkap misteri dua kapal kuno yang tenggelam di kedalaman Laut China Selatan. Kapal-kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, zaman yang terkenal dengan kekayaan budaya dan perdagangan. Dalam ekskavasi yang dilakukan, lebih dari 900 artefak berhasil diangkat dari reruntuhan kapal-kapal tersebut.
Kapal-kapal ini ditemukan sekitar satu mil di bawah permukaan air, sekitar 93 mil di sebelah tenggara pulau Hainan, dengan jarak sekitar 14 mil di antara keduanya. Proses pengangkatan artefak dilakukan dalam tiga tahap menggunakan submersible berawak dan tak berawak, serta dokumentasi situs menggunakan kamera bawah air dan pemindai laser tiga dimensi.
Menurut Administrasi Warisan Budaya Nasional (NCHA) di China, koleksi artefak tersebut termasuk koin tembaga, tembikar, dan porselen. Total lebih dari 10.000 item telah ditemukan di lokasi ini.
Para arkeolog meyakini bahwa kapal-kapal ini membawa porselen dari Jingdezhen, China saat mereka tenggelam. Artefak yang ditemukan mencakup porselen, tembikar, cangkang, tanduk rusa, dan balok eboni yang kemungkinan berasal dari Samudra Hindia.
Dinasti Ming, yang berlangsung dari tahun 1368 hingga 1644, adalah masa di mana China mengalami lonjakan populasi dan membangun hubungan budaya dengan Barat melalui perdagangan maritim yang berkembang. Porselen dari masa ini terkenal dengan dekorasi biru-putihnya, dan Jingdezhen menjadi pusat produksi porselen yang terkenal di selatan China.
Temuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang hubungan perdagangan dan pertukaran budaya di Jalur Sutera Maritim kuno, memperkaya pemahaman kita tentang sejarah maritim China dan perdagangan internasional pada masa itu.
