Laskar Rempah Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 telah sukses menyelesaikan kegiatannya di Sabang, Aceh, dan melanjutkan pelayaran menuju Malaka, Malaysia dengan menggunakan kapal KRI Dewaruci. Upacara pemberangkatan dihadiri oleh Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi, dan Pj Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olah Raga Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Aris Darmansyah di CT1 dermaga BPKS di Sabang. Peserta MBJR 2024 yang dikenal dengan Kelompok Kayu Manis ini memulai perjalanannya dari Dumai, Riau, pada Rabu, 19 Juni.
Program MBJR merupakan ekspedisi budaya bahari yang bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan warisan maritim serta budaya jalur rempah Indonesia. Acara ini mempertemukan generasi muda Indonesia dari berbagai daerah untuk belajar tentang makna sejarah jalur perdagangan rempah-rempah dan menumbuhkan rasa persatuan dan kebanggaan budaya. Perjalanan dari Sabang ke Malaka merupakan kelanjutan simbolis jalur perdagangan rempah-rempah yang telah menghubungkan Indonesia dengan negara lain selama berabad-abad.
Keterlibatan tokoh-tokoh penting seperti Reza Fahlevi dan Aris Darmansyah menyoroti pentingnya program MBJR dalam mendorong pertukaran budaya dan pemahaman di kalangan generasi muda Indonesia. Kehadiran mereka pada upacara keberangkatan tersebut menggarisbawahi dukungan pemerintah terhadap inisiatif yang merayakan kekayaan warisan budaya Indonesia dan mendorong persatuan nasional.
Keikutsertaan Laskar Rempah dalam program MBJR menunjukkan komitmen mereka dalam melestarikan dan mempromosikan warisan bahari Indonesia. Dengan memulai pelayaran di atas KRI Dewaruci, para anggota Laskar Rempah secara aktif terlibat dalam sejarah maritim Indonesia dan berhubungan dengan tradisi budaya masa lalu. Pengalaman langsung ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan apresiasi lebih dalam terhadap warisan budaya mereka dan menanamkan rasa bangga terhadap kekayaan keragaman budaya Indonesia.
Perjalanan peserta MBJR menuju Malaka membawa semangat persatuan dan pertukaran budaya yang menjadi inti program. Perjalanan ini berfungsi sebagai pengingat hubungan sejarah yang telah membentuk identitas budaya Indonesia dan menekankan pentingnya melestarikan tradisi ini untuk generasi mendatang. Dengan terlibat dalam kegiatan yang merayakan warisan budaya Indonesia, para peserta MBJR berkontribusi terhadap promosi masyarakat yang lebih inklusif dan dinamis secara budaya.
Selesainya kegiatan MBJR di Sabang dan dilanjutkannya pelayaran ke Malaka merupakan tonggak penting dalam pelestarian dan promosi warisan bahari Indonesia. Melalui keikutsertaannya dalam program tersebut, para anggota Laskar Rempah tidak hanya memperkaya pengetahuan budayanya sendiri tetapi juga menumbuhkan rasa kebanggaan dan persatuan bangsa. Saat mereka memulai perjalanan ini, mereka membawa serta harapan dan aspirasi sebuah bangsa yang kaya akan sejarah dan tradisi budaya yang beragam.