Beberapa negara mengkhawatirkan ketegangan yang terjadi antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan yang berkuasa di Lebanon. Beberapa negara sudah memperingatkan warganya di Lebanon dan merencanakan evakuasi, takut akan terjadinya perang. Baru-baru ini, Pemerintah Jerman menyarankan warganya untuk segera meninggalkan Lebanon karena khawatir akan adanya perang habis-habisan antara Hizbullah dan Israel.
Pemerintah Jerman menyampaikan peringatan tersebut melalui situs web kedutaan besar mereka di Lebanon. Mereka juga menyinggung kemungkinan terhentinya lalu lintas udara akibat situasi perang, yang bisa mengakibatkan terhentinya penerbangan. Belanda juga mengeluarkan peringatan serupa kepada warganya di Lebanon, meminta mereka untuk segera meninggalkan negara tersebut selagi masih ada penerbangan sipil yang beroperasi.
Selain itu, Kanada dan Kuwait juga tengah mempersiapkan evakuasi bagi warganya di Lebanon. Kanada dilaporkan siap mengevakuasi 45.000 warganya, sedangkan Kuwait Airways juga telah mengirimkan armada pesawat untuk melakukan evakuasi. Semua langkah ini diambil mengingat eskalasi konflik antara Hizbullah dan Israel yang semakin meningkat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, telah mengindikasikan bahwa Israel siap menghadapi konflik baru dengan Hizbullah dengan pemindahan pasukan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon. Ancaman perang kembali mencuat, terutama dengan Hizbullah yang didukung Iran.
Hizbullah sendiri telah menyerang Israel setelah perang Gaza pada Oktober 2023. Mereka tidak mundur hingga tercapai gencatan senjata di Gaza. Belakangan ini, Hizbullah melakukan serangan roket dan drone terbesar yang ditargetkan ke kota-kota dan situs militer Israel sebagai respons terhadap serangan Israel yang menewaskan komandan paling senior mereka.
Situasi ini membuat banyak negara khawatir akan terjadinya perang di kawasan tersebut. Selain itu, ada kekhawatiran besar akan eskalasi konflik antara Hizbullah dan Israel yang dapat memicu pertempuran hebat. Negara-negara lain seperti Jerman, Belanda, Kanada, dan Kuwait telah memilih untuk mengambil langkah evakuasi sebagai tindakan antisipasi menghadapi ketegangan yang semakin meruncing.
Semua pihak berharap agar situasi di Lebanon segera meredakan dan perdamaian dapat tercapai tanpa perlu mengorbankan nyawa manusia.